Sabtu, 01 Maret 2014

Kota Istimewa Yogyakarta

Malioboro
Tugu Yogya


Yogyakarta adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kota dengan banyak sebutan, mulai dari kota budaya, kota pelajar, kota wisata, kota gudheg, kota sepeda, hotspot town, dan masih banyak lagi. Yogyakarta adalah juga miniatur Indonesia. Di kota ini tinggal berbagai macam orang dengan latar suku bangsa yang beragam. Namun demikian keberagaman budaya yang ada di Yogyakarta bisa berpadu dengan indah, tanpa memicu konflik yang berarti.
Yogyakarta adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kota dengan banyak sebutan, mulai dari kota budaya, kota pelajar, kota wisata, kota gudheg, kota sepeda, hotspot town, dan masih banyak lagi. Yogyakarta adalah juga miniatur Indonesia. Di kota ini tinggal berbagai macam orang dengan latar suku bangsa yang beragam. Namun demikian keberagaman budaya yang ada di Yogyakarta bisa berpadu dengan indah, tanpa memicu konflik yang berarti.
Di Yogyakarta orang-orang yang dengan berbagai latar belakang sosial dan pendidikan bisa berbaur secara harmonis. Banyak intelektual, seniman dan budayawan besar yang pernah mengasah ilmunya di Yogyakarta. Tidak mengherankan, sebab Yogyakarta juga dijuluki sebagai kota pendidikan. Dimana ratusan perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta, tumbuh menjamur di kota Yogyakarta.
Yang membuat Yogyakarta jadi istimewa : Pertama karena namanya, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua karena keramahan penduduk Yogyakarta yang bisa menerima setiap pendatang dengan tangan terbuka.


Namun keramahan orang Yogyakarta ini, menyebabkan pendatang kesulitan untuk bisa segera menguasai bahasa Jawa. Sebab orang Yogyakarta bersedia mengalah untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia kepada pendatang yang tidak bisa berbahasa Jawa. Maka jangan heran andai suatu saat Anda berjumpa dengan seseorang  yang pernah tinggal di Yogyakarta dalam jangka waktu lama antara 5 sampai 10 tahun, tetapi tetap tidak bisa berbahasa Jawa. Itu semua disebabkan keramahan orang Yogyakarta yang mau diajak berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.

2 komentar: